Rabu, 18 April 2018


Sedang Promil Pelihara Kucing? Why Not???

          Yang mengaku pecinta kucing alias Cat Lover (CL) dan sedang promil, yuk mareeeee,, saya mau share pengalaman saya bersama anabul (anak bulu).
Pernah mendengar kalimat “jangan pelihara kucing nanti susah hamil”, “belum punya anak kok pelihara kucing”, “kucing itu bisa menularkan bakteri tokxo yang bikin susah hamil” atau kalimat apalah yang intinya jika kita memelihara kucing nanti akan susah memiliki keturunan. Jadi galau ya, suka kucing tapi sedang promil. Atau yang lebih parah lagi, yang sudah pelihara kucing kemudian kucingnya di lepas adop karena sedang promil. Kasian si anabulnya kaannn.

          Saya pribadi menganggap itu semua omong kosong. Kalimat itu pasti keluar dari mulut orang-orang yang tidak menyukai kucing. Dan itu PASTI. Orang-orang yang menyukai kucing, dia akan mencari tahu kebenaran dari mitos mitos murahan itu. Memang benar kucing dapat menularkan bakteri toksoplasma, tapi bukan kucing yang menjadi sumbernya. Kucing hanya secara tidak sengaja tertular bakteri tersebut saat dia memakan daging mentah yang mengandung bakteri toksoplasma. Biasanya tikus dan burung.

          Jika si empunya kucing memberi makanan yang sehat, bersih, dan benar-benar matang (jika itu daging), bisa dipastikan kucing itu bebas bakteri tokso. Namun jika kucing dibiarkan liar mencari makan sendiri, sangat mungkin dia tertular. Perlu diketahui bahwa bakteri tokso bisa juga berada pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Karena itu sangat dianjurkan untuk memasak daging sampai benar-benar matang, begitu juga dengan sayuran agar dicuci sampai benar-benar bersih sebelum dimasak.
Sangat miris. Betapa kucing selalu dikambinghitamkan untuk menutupi keteledoran manusia menjaga kebersihan dirinya sendiri.

Keputusan Penting Mengadopsi Anabul

          Tanpa mempedulikan perkataan orang-orang yang tidak menyukai kucing, saya dan suami  memutuskan untuk mengadopsi Moza, di bulan ke-16 pernikahan kami. Kala itu tanggal 17 Agustus 2017 kami membawanya dari daerah Ngalian. Saya dan suami memang menyukai kucing, dan Moza kami adopsi untuk menemani saya di rumah ketika suami sedang bekerja. Selain itu, Moza menjadi penghibur hati kami dengan tingkah lucu khas kucing. Kami menyayanginya dan menganggapnya sebagai anak bulu (anabul) kami. Kami juga membahasakan diri kami sebagai mommy poppynya. Kami percaya Moza membawa rejekinya sendiri, serta membawa keberkahan untuk kami. Nyatanya, kami tidak pernah kekurangan untuk memenuhi kebutuhan Moza, kucing ras yang notabene lebih riwil perawatannya. Alhmdulillah, rejeki selalu ada.

          Kami juga mengadopsi Gini, si pesek cantik yang dihibahkan oleh pemilik sebelumnya kepada kami. Kami tetap yakin Moza dan Gini membawa rejekinya sendiri-sendiri. Jadi kami tidak pernah risau memikirkan biaya perawatan mereka. Sama seperti Moza, kami menyayangi Gini sebagai anak kami.

          Akhir September tahun ini, suami bertemu kitten (anak kucing) yang baru belajar berjalan, sendirian di belakang rumah. Dia nangis-nangis memanggil induknya, tapi setelah ditunggu agak lama si induk tidak muncul juga, yang akhirnya anak kucing tersebut kami adopsi dan kami beri nama Momo karena motif badannya yang putih berbelang hitam. Kami merawatnya ikhlas seperti merawat Gini dan Moza. Saat memutuskan merawat Momo, yang saya pikirkan adalah, saya dan suami sedang berusaha untuk memiliki bayi, dan ada bayi yang datang pada kami, kami tidak mungkin menolaknya, meski itu bayi kucing. Saya bahagia sekali ketika menulis cerita ini, sambil dirusuhi Momo yang hobi banget rebahan di laptop mommynya yang sedang dipakai ketik-ketik atau sekedar nonton drama korea favorit. Xixixiiii…

          Saya pernah membaca satu kiriman di group pecinta kucing bahwa kucing bisa menyebabkan susah memiliki keturunan tapi bukan karena bakteri toksonya, melainkan dia berdoa pada Tuhan agar tuannya tidak segera memiliki keturunan karena dia takut tuannya tidak lagi menyayanginya ketika sudah memiliki keturunan. Kemudian dalam kiriman tersebut dianjurkan bagi owner kucing yang belum meiliki keturunan untuk membisiki kucing-kucingnya meminta agar didoakan supaya mommy-poppynya segera punya keturunan, sambil berjanji jika sudah punya keturunan, rasa sayang ke kucingnya tidak akan berubah. Percaya atau tidak saya melakukan hal itu. Hihihiiiiii….

          Jadi begini ceritanya, bulan lalu, November 2017, ketika saya dan suami memasuki masa ikhtiar kami, selesai sholat, kebetulan kucing-kucing saya sedang nungguin saya di kamar, saya bisiki mereka satu per satu, agar mommy-poppynya ini mereka doakan supaya segera memiliki keturunan. Saya juga berjanji pada mereka bahwa sayang kami pada mereka tidak akan berubah meski sudah ada bayi dalam rumah kami. Entah bagaimanapun hasilnya nanti, saya yakin anak-anak bulu kami membawa keberkahan untuk kami. Kami sangat bersyukur memiliki mereka.

Siganteng Moza


Sipesek Cantik Gini


Siusil Tukang Gigit Momo