Rabu, 18 April 2018


Sedang Promil Pelihara Kucing? Why Not???

          Yang mengaku pecinta kucing alias Cat Lover (CL) dan sedang promil, yuk mareeeee,, saya mau share pengalaman saya bersama anabul (anak bulu).
Pernah mendengar kalimat “jangan pelihara kucing nanti susah hamil”, “belum punya anak kok pelihara kucing”, “kucing itu bisa menularkan bakteri tokxo yang bikin susah hamil” atau kalimat apalah yang intinya jika kita memelihara kucing nanti akan susah memiliki keturunan. Jadi galau ya, suka kucing tapi sedang promil. Atau yang lebih parah lagi, yang sudah pelihara kucing kemudian kucingnya di lepas adop karena sedang promil. Kasian si anabulnya kaannn.

          Saya pribadi menganggap itu semua omong kosong. Kalimat itu pasti keluar dari mulut orang-orang yang tidak menyukai kucing. Dan itu PASTI. Orang-orang yang menyukai kucing, dia akan mencari tahu kebenaran dari mitos mitos murahan itu. Memang benar kucing dapat menularkan bakteri toksoplasma, tapi bukan kucing yang menjadi sumbernya. Kucing hanya secara tidak sengaja tertular bakteri tersebut saat dia memakan daging mentah yang mengandung bakteri toksoplasma. Biasanya tikus dan burung.

          Jika si empunya kucing memberi makanan yang sehat, bersih, dan benar-benar matang (jika itu daging), bisa dipastikan kucing itu bebas bakteri tokso. Namun jika kucing dibiarkan liar mencari makan sendiri, sangat mungkin dia tertular. Perlu diketahui bahwa bakteri tokso bisa juga berada pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Karena itu sangat dianjurkan untuk memasak daging sampai benar-benar matang, begitu juga dengan sayuran agar dicuci sampai benar-benar bersih sebelum dimasak.
Sangat miris. Betapa kucing selalu dikambinghitamkan untuk menutupi keteledoran manusia menjaga kebersihan dirinya sendiri.

Keputusan Penting Mengadopsi Anabul

          Tanpa mempedulikan perkataan orang-orang yang tidak menyukai kucing, saya dan suami  memutuskan untuk mengadopsi Moza, di bulan ke-16 pernikahan kami. Kala itu tanggal 17 Agustus 2017 kami membawanya dari daerah Ngalian. Saya dan suami memang menyukai kucing, dan Moza kami adopsi untuk menemani saya di rumah ketika suami sedang bekerja. Selain itu, Moza menjadi penghibur hati kami dengan tingkah lucu khas kucing. Kami menyayanginya dan menganggapnya sebagai anak bulu (anabul) kami. Kami juga membahasakan diri kami sebagai mommy poppynya. Kami percaya Moza membawa rejekinya sendiri, serta membawa keberkahan untuk kami. Nyatanya, kami tidak pernah kekurangan untuk memenuhi kebutuhan Moza, kucing ras yang notabene lebih riwil perawatannya. Alhmdulillah, rejeki selalu ada.

          Kami juga mengadopsi Gini, si pesek cantik yang dihibahkan oleh pemilik sebelumnya kepada kami. Kami tetap yakin Moza dan Gini membawa rejekinya sendiri-sendiri. Jadi kami tidak pernah risau memikirkan biaya perawatan mereka. Sama seperti Moza, kami menyayangi Gini sebagai anak kami.

          Akhir September tahun ini, suami bertemu kitten (anak kucing) yang baru belajar berjalan, sendirian di belakang rumah. Dia nangis-nangis memanggil induknya, tapi setelah ditunggu agak lama si induk tidak muncul juga, yang akhirnya anak kucing tersebut kami adopsi dan kami beri nama Momo karena motif badannya yang putih berbelang hitam. Kami merawatnya ikhlas seperti merawat Gini dan Moza. Saat memutuskan merawat Momo, yang saya pikirkan adalah, saya dan suami sedang berusaha untuk memiliki bayi, dan ada bayi yang datang pada kami, kami tidak mungkin menolaknya, meski itu bayi kucing. Saya bahagia sekali ketika menulis cerita ini, sambil dirusuhi Momo yang hobi banget rebahan di laptop mommynya yang sedang dipakai ketik-ketik atau sekedar nonton drama korea favorit. Xixixiiii…

          Saya pernah membaca satu kiriman di group pecinta kucing bahwa kucing bisa menyebabkan susah memiliki keturunan tapi bukan karena bakteri toksonya, melainkan dia berdoa pada Tuhan agar tuannya tidak segera memiliki keturunan karena dia takut tuannya tidak lagi menyayanginya ketika sudah memiliki keturunan. Kemudian dalam kiriman tersebut dianjurkan bagi owner kucing yang belum meiliki keturunan untuk membisiki kucing-kucingnya meminta agar didoakan supaya mommy-poppynya segera punya keturunan, sambil berjanji jika sudah punya keturunan, rasa sayang ke kucingnya tidak akan berubah. Percaya atau tidak saya melakukan hal itu. Hihihiiiiii….

          Jadi begini ceritanya, bulan lalu, November 2017, ketika saya dan suami memasuki masa ikhtiar kami, selesai sholat, kebetulan kucing-kucing saya sedang nungguin saya di kamar, saya bisiki mereka satu per satu, agar mommy-poppynya ini mereka doakan supaya segera memiliki keturunan. Saya juga berjanji pada mereka bahwa sayang kami pada mereka tidak akan berubah meski sudah ada bayi dalam rumah kami. Entah bagaimanapun hasilnya nanti, saya yakin anak-anak bulu kami membawa keberkahan untuk kami. Kami sangat bersyukur memiliki mereka.

Siganteng Moza


Sipesek Cantik Gini


Siusil Tukang Gigit Momo





Senin, 01 Januari 2018

Promil 20 bulan Menuju Kado Akhir Tahun 2017

Saya dan suami menikah pada bulan April 2016. Kami sama sekali tidak menunda untuk memiliki momongan. Disamping teman seusia kami sudah banyak yang lebih dulu menikah dan memiliki momongan, dalam keluarga besar saya hanya Bapak dan Ibu saya yang belum memiliki cucu. Kami ingin membahagiakan mereka dengan kehadiran cucu yang lucu. 

Tetangga sebelah rumah saya yang juga teman sepermainan saya menikah bulan berikutnya, yaitu bulan Mei. Bulan Juni teman saya itu sudah positif hamil. Campur aduk perasaan saya kala itu. Saya senang dan berharap saya segera menyusulnya untuk mendapat dua strip, dan saya juga sedih. Sedih bukan karena merasa didului atau bagaimana. Saya sedih karena orang-orang tega dengan mulut siletnya membandingkan saya dengan teman saya itu. Mereka tidak tahu betapa itu menyakiti hati orang lain.

Sejak itu saya mulai menarik diri. Saya tidak ingin ikut kumpul-kumpul dengan teman-teman saya lagi, terlebih karena mereka membicarakan kehamilan teman saya atau perkembangan anak-anak mereka. Waktu itu saya seperti tidak memiliki teman. Beruntungnya posisi saya saat itu masih bekerja. Jadi saya tidak pusing mencari tempat pelarian menghindari teman-teman saya.

Barulah akhir bulan Oktober 2016 kami memutuskan untuk konsultasi dengan dokter obsgyn. Banyak treatment yang kami jalani, mulai dari obat keputihan biasa (karena saya ada keputihan dan ada sedikit infeksi di mulut rahim akibat keputihan berkepanjangan), tiga kali siklus obat penyubur, dua kali sperma analisa (hasilnya asthenozoospermia) plus konsul dokter androlog, HSG (alhamdulillah paten tapi agak sempit), dua kali menjalani Hidrotubasi / tiup (karena saluran tuba saya agak sempit). Belum lagi saat minum obat penyubur, saya harus selalu cek ukuran sel telur di hari ke-12 siklus mens. Juga obat-obat yang kami minum, yang menurut kami itu tidak murah. Semua treatment-treatment itu kami rasakan menguras anggaran dan waktu kami. Pada akhirnya kami memutuskan untuk stop konsul dokter. Kami percaya apa yang menjadi masalah kami secara medis sudah ditangani dan kami akan menunggu ikhtiar-ikhtiar yang sudah kami lakukan diijabah Allah SWT. Tidak hanya menunggu, kami juga berikhtiar dengan cara-cara sendiri.

Ini dia cara yang sudah pernah kami coba

-Jus Tiga Diva
Cara yang ini kami lakukan sebelum kami promil dengan dokter. Ini juga sangat terkenal dikalangan peserta promil. Jus yang dibuat dengan bahan wortel, apel hijau, dan tomat. Sebenarnya ketiga bahan tersebut memang bagus untuk meningkatkan kesuburan. Tapi kami tidak berjodoh dengannya.

-Asam Folat dan Vitamin E
Sejak dua bulan sebelum menikah saya rutinkan minum folavit (suplemen asam folat) setiap hari. Karena dari yang saya baca, wanita yang mempersiapkan kehamilan dianjurkan mengkonsmsi asam folat untuk persiapan kebutuhan janin yang nanti dikandung. Karena saya tidak berencana menunda kehamilan, dan memang harapannya sebulan menikah langsung isi, heheheee… jadi saya minum deh tuh folavit tiap hari, lanjut terus selama promil. Suami juga pernah ikut minum asam folat. Kami tambah Ever-E untuk asupan vit-E. Katanya kombinasi asam folat dan vit-E bagus untuk promil. Belum ketemu jodoh dengan cara ini. Coba lagi yang lain.

-Deteksi masa subur
Kami tidak mau main itung-itungan sendiri lagi, jadi sekitaran bulan Juli-September kami menggunakan OneMed Baby test untuk mendeteksi masa subur.  Kenapa OneMed Baby Test? Karena isinya 5 strip dan jatuhnya harganya lebih murah. Perlu diingat bahwa mendeteksi masa subur diperlukan waktu beberapa hari sampai didapat hari paling subur. Jika kita pakai yang satu strip Rp.20.000, bisa dihitung sendiri yaa…
Saat itu sangat susah mencari OneMed Baby Test. Entah berapa apotek yang kami tanyai. Bahkan di apotek besar yang letaknya di Mall tengah kota saja tidak ada lho OneMed Baby Test. Akhirnya kami menemukan satu di salah satu apotek tua di Tlogosari, dan itu juga Cuma ada satu box isi lima strip. Kami bersyukur sekali dan berharap promil kami segera berhasil. Singkat cerita, bulan itu belum berhasil dan saya masih mens. Alhasil kami cari-cari di google yang menyediakan OneMed Baby Test, ketemulah apotek Marinno di depan RS. Tlogorejo Semarang. Ada banyak OneMed Baby Test disana. Girang banget waktu suami pulang kerja bawain dua box OneMed Baby Test. Tapi masih belum berhasil juga. Akhirnya kami coba cara lain. FYI, sebelumnya kami juga sudah mencoba menggunakan Ovutest Scope untuk mendeteksi masa subur dengan menggunakan air liur, tapi kami rasa itu tidak efektif.

-Air kelapa muda (degan) wulung
Dari baca-baca di google air degan wulung bisa untuk promil. Untuk wanita bermanfaat membersihkan rahim, dan untuk pria bisa meningkatkan stamina. Entah sudah berapa buah degan yang saya dan suami minum airnya selama dua bulan. Setiap minum masing-masing satu buah ya, tapi masih belum berhasil juga.

-Telur ayam kampung bakar
Ada teman yang menyarankan untuk minum telur ayam kampong bakar yang dicampur air. Kami juga melakukannya selama dua bulan dan masih nihil.

-Pijat Mbah Tohari, Belakang Polsek Genuk Semarang
Suatu hari ibu saya cerita tentang Bapak yang sedang pijat di klinik pijatnya Mbah Tohari dan bertemu dengan seorang ibu yang sudah sepuluh tahun menikah tapi tak kunjung memiliki keturunan. Ibu itu akhirnya berobat kesitu dan dikaruniai anak kembar. Saat bapak saya bertemu ibu itu, ibu itu tengah mengandung anak ke-3. Saya dan suami berniat kesana jika nanti saya masih mens.

Akhirnya saya pun mens, dan kami memutuskan sowan ke Mbah Tohari di hari ke-10 siklus, tepatnya tanggal 11 November 2017. Setelah mengantri dua psien, kami pun masuk ke ruangan pijat beliau dan mengutarakan niat kami. Beliau langsung bilang bahwa itu karena saya sering keputihan dan ada infeksi makanya sperma yang masuk selalu dimuntahkan lagi, jadi pembuahan tidak bisa terjadi. Saya pikir memang betul, setiap saya dan suami selesai “ritual”, sperma yang tumpah memang cukup banyak. Kami manut saja dengan  apa yang beliau katakan. Yang saya suka disini, prinsip beliau sama dengan saya yaitu “perut tidak boleh dipijat”. Akhirnya saya dipijat, suami pun dipijat. Ada satu titik di lengan kiri saya (tepat dimana jarum susuk dimasukkan saat wanita KB susuk) yang terhubung dengan rahim, dan titik itu dicubit kecil sebanyak tiga kali. Rasanya seperti kena setrum ringan. 

Ada satu penjelasan beliau yang belum pernah sekalipun saya baca, bahwa cacing bisa menghambat promil. Jadi kami diresepkan satu merk obat cacing agar cacing-cacing dalam tubuh kami mati dan tidak mengganggu kualitas organ reproduksi kami. Kami juga diresepkan Madu Hitam Bima untuk diminum berdua dan harus diminum dengan cara di tahan dibawah lidah selama kurleb 2menit agar bercampur dengan air liur baru kemudian ditelan. Mbah Tohari juga memberitahu di apotek mana kami bisa membeli obat cacing dan madu hitam tersebut. Bahkan harganya pun diberitahukan, madu Rp. 60.000 dan obat cacing @20.000 x 2, jadi totalnya persis Rp.100.000.  Mbah Tohari pun tidak mematok tarif, kita boleh memberi sukarela atau semampu kita. Pesan beliau adalah agar kami jangan membeli TestPack dulu sebelum telat mens 11 hari.

Sepulang dari rumah Mbah Tohari kami langsung menuju apotek yang Mbah Tohari sebutkan dan membeli apa yang beliau resepkan. Sampai di rumah, kami kunyah obat cacing, dan malamnya sebelum tidur kami minum madunya, awalnya pahit, tapi nanti akan terbiasa. Tidak ada keharusan untuk membeli madu lagi jika sudah habis, tapi saya dan suami membeli lagi saat madunya sudah habis.

Tidak sampai habis madu 2 botol, saya sudah telat mens, tapi masih kira-kira 3 hari saja. Saya memutuskan berhenti minum madu dan menunggu sampai 11 hari. Dan di hari ke-11 saya terlambat mens, suami saya memblikan saya TestPack. Kira-kira jam 3 sore saya test, dan muncul dua strip langsung tanpa menunggu. Bahkan ketika masih dicelupkan, sudah muncul dua strip. 

Bahagia luar biasa rasanya. Juga ada sedikit rasa tidak percaya. Perjuangan kami selama 20 bulan akhirnya membuahkan hasil. Ikhtiar kami di ijabah Allah SWT. 10 Desember 2017, bukan akhir perjuangan, melainkan awal perjangan kami menjadi orang tua.

Selamat sayang……

Semoga amanah yaaa…

Bagi Bunda dan Ayah yang masih setia menunggu hadirnya sibuah hati, semoga selalu dikuatkan untuk terus ikhlas berikhtiar. Sedikit orang mungkin menyakiti hati kita dengan ucapannya, tapi percayalah lebih banyak orang yang mendoakan daripada yang menyakiti.

Satu yang menjadi prinsip saya dan suami, saat kita memutuskan untuk menyerah, bisa saja kita sudah sangat dekat dengan keberhasilan. Jadi saat satu cara tidak berhasil, kami coba cara yang lain. Kami percaya Allah tidak akan membiarkan makhluknya kesusahan berlama-lama, dan kami percaya “hasil tidak menghianati usaha”. Kami juga yakin semua yang kami lakukan dan kami konsumsi membawa pengaruh positive bagi kami, baik secara fisik maupun psikis, sebelum akhirnya kami bertemu dengan ikhtiar pembawa jodoh kami.

Demikian bunda, semoga cerita saya bermanfaat bagi bunda semua yang mungkin sedang promil. Saya menerima dengan senang hati bila bunda ingin share tentang promilnya atau bertanya tentang promil saya dan suami supaya bisa saling menguatkan.
Salam owek-owek bundaaa………

Senin, 18 Desember 2017

Tiup di RS Gunung Sawo Semarang

Hai bundaaa

Dalam kiriman ini saya akan share mengenai pengalaman Hidrotubasi saya, atau yang lebih sering kita sebut tiup.

Baiklah langsung saja ini dia,


Tiup Pertama

Jadi tanggal 21 Maret 2017 saya sudah melakukan HSG, hari berikutnya, 22 Maret 2017 saya dan suami membawa hasilnya ke praktek Erlangga untuk konsul dengan dokter Lilien. Dokter Lilien mengatakan saya harus melakukan tiup sebanyak dua kali karena saluran tuba saya agak sempit. Hari itu juga saya mendapat rujukan untuk tiup bulan April dan diresepkan obat pereda nyeri (analtram) seperti yang saya dapat ketika akan melakukan HSG.


Seperti halnya HSG, tiup harus dilakukan ketika mens telah selesai namun masa subur belum tiba. Kebetulan hari pertama mens saya tanggal 3 April 2017, dan saya menjalani tiup di hari ke-11 siklus tepatnya tanggal 13 April 2017. Oiya bunda, baik akan melakukan tiup maupun HSG pasien diwajibkan telepon minimal sehari sebelum tindakan untuk mendaftar yaa, karena akan ada pembatasan pasien jika terlalu banyak pasien yang sudah mendaftar.


Singkat cerita saya tiba di RS. Gunung Sawo untuk menjalani tiup. Berangkat diantar suami yang dinas di RSUP Dr. Kariadi (deket kan yaaa). Tapi sayangnya suami sedang ada tugas yang tidak bisa ditinggal. Alhasil saya menjalani tiup pertama sendirian.

Sambil menunggu dokter Lilien datang, saya minum dulu obat anti nyerinya. Ketika nama saya dipanggil, jantung sudah mulai dag dig dug. Sampai didalam ruang periksa, langsung disuruh berbaring di matras periksa. Seperti biasa kolposkopi terlebih dahulu untuk membuka si ms.V. Saya berharap rasanya akan tidak terlalu sakit karena saya sudah minum obat pereda sakitnya. Tapi saat prosesnya berlangsung, Masyallah, sakitnyaaaaaaaa tak tertahankan. Saya sampe nangis-nangis sambil nyebut-nyebut sebisa saya. Karena saya tidak ditemani suami, tidak ada tangan yang bisa saya genggam. Beruntungnya saya, suster yang saat itu menemani dokter Lilien pengertian dan memegangi tangan saya. Pegangan saya semakin kencang dengan rasa sakit yang semakin saya rasakan. Saya yakin suster yang baik itu juga merasa kesakitan karena tangannya saya remes sekuat-kuatnya.. Tapi mau bagaimana lagi, memang sakitnya luar biasa. Dan rasa sakit itu harus berlangsung dua kali karena ada dua saluran tuba, kanan dan kiri. 


Setelah rasa sakit yang teramat sangat, saya diperbolehkan berbaring dulu beberapa saat. Saat saya bisa bangun, suster memberi saya pembalut karena memang setelah tiup, kita akan berdarah seperti  menstruasi, dan itu berlangsung kurang lebihnya tiga hari, dan itu normal.


Perut rasanya nyeri luar biasa ketika saya keluar dari ruangan, untuk jalan saja susah (lebaiiiii). Saya telepon suami untuk segera jemput saya, dan memulangkan saya karena badan ini rasanya ingin dibaringkan. Sebenarnya sih rencananya saya akan ikut suami ke kantornya dan menghabiskan waktu dengan wifian sampai jam pulang kantor. Tapi ternyata diluar rencana. Saya harus pulang.


Tiup Kedua

Tiup kedua seharusnya dilakukan bulan Mei, tapi karena ketika tiba jadwal saya tiup dokter Lilien sedang cuti, jadi tiup saya tertunda. Barulah tanggal 6 Juni 2016 saya menjalani tiup kedua saya. Sudah masuk bulan puasa, jadi saya libur puasa dulu karena harus minum obat sebelum tiup.
Rasanya tiup ya sama seperti yang pertama, bedanya kali ini saya ditemani suami. Tapi ditemani suami pun tidak mengurangi rasa sakit yang luar biasa itu. Hehehee… piiis ya sayang…
Tapi kali ini kan doi lihat seperti apa isterinya menahan sakit, berjuang untuk menjadikannya seorang ayah. Huhuhuuu jadi terharu. Xixixiiii…


Seperti tiup sebelumnya setelah itu saya pulang, dan itulah terakhir kali saya treatment dengan dokter Lilien. Jika bulan depan pembuahannya berhasil ya Alhamdulillah, namun jika belum berhasil saya memutuskan untuk rehat dulu promil dokter dan mencoba promil secara tradisional saja (selain pijat perut).


Karena cerita ini saya tulis bulan Desember, singkat cerita, pembuahan belum berhasil. Dan saya promil sendiri hingga saat ini. Apa saja yang saya lakukan.???
akan saya jelenterehkan di kiriman berikutnya yaaa…
Salam owek-owek bunda……. Semangat selaluuuu




Oiya, ini saya sertakan rincian biaya tiup pertama dan keduanya bunda...

Tiup pertama :
-Jasa dokter                                                        : 250.000
-Administrasi                                                     :   35.000
-Hidrotubasi / Tiup                                            : 500.000
-Obat              : analtram (untuk tiup ke-2)        :  12.400
                         gitas plus 9 X                            :  73.800
                         eturol       30 X                          : 234.000
                         viccilin injection                       :   16.300
                         dexamethasone 5mg 2X           :     9.200
-Jasa pelayanan resep                                        :     3000
Total biaya tiup pertama Rp. 1.133.700

Tiup kedua  :
-Jasa dokter                                                         : 250.000
-Administrasi                                                      :   35.000
-Hidrotubasi                                                        : 500.000
-Obat             : spasmomen fc tab 5 X                :   51.000
                        dalfarol 200 30 X                        : 138.000
                        viccilin injection                         :   16.300
                        indexon injeksi                           :    31.600
- Jasa pelayanan Obat                                         :     2.000
Total biaya tiup kedua Rp. 1.023.900

Rabu, 13 Desember 2017

HSG dengan Dokter Hermina di RS. Gunung Sawo Semarang

HSG bulan apa disharenya bulan apa. heheheee... gapapa ya bunda, insyallah tetep bermanfaat.
singkat cerita, karena sudah tiga kali siklus minum obat penyubur dan obat-obat yang lain bersama suami tetapi hasilnya masih nihil, maka ketika kontrol dengan dokter Lilien di praktek Erlangga pada tanggal 15 Maret 2017 saya diberi rujukan untuk melakukan HSG di RS. Gunung Sawo dengan dr. Hermina. HSG itu sendiri merupakan tindakan untuk mencari tahu apakah saluran tuba itu lancar (bahasa medisnya: paten) atau terdapat sumbatan (non paten). Untuk info lengkap mengenai HSG bisa di search sendiri yaaa heheheee…


HSG harus dilakukan ketika mens sudah berhenti dan sebelum memasuki masa subur. Jadi saya dijadwalkan melakukan HSG di hari ke-11 dihitung dari hari pertama mens. Tepat pada tanggal 21 Maret 2017 pagi saya dan suami berangkat ke RS. Gunung Sawo. Kebetulan suami disarankan untuk melakukan analisis sperma di hari yang sama, jadi sekalian suami ijin satu hari kerja. Analisis sperma dilakukan kira-kira jam 11.00, dan hasilnya bisa diambil jam 14.00. sedangkan HSG akan dilakukan jam 16.00. Karena hari itu dr. Hermina ada keperluan, beliau baru datang kira-kira jam 17.20. Sambil menunggu dokter, saya diminta untuk tes urin dengan test pack, agar benar-benar yakin bahwa saya tidak sedang dalam kondisi hamil.


Proses HSG yang saya jalani mungkin memakan waktu sekitar 10 menit saja. Pertama pasien diberi baju ganti seperti baju untuk orang yang akan operasi. Pakaian wajib di lepas semuanya, hanya mengenakan baju ganti. Kemudian berbaring dengan posisi kaki seperti akan melahirkan atau posisi litotomi (kalau tidak salah). Dan dimulailah proses HSG.


Menurut saya pribadi, perasaan tidak nyaman hanya terjadi ketika proses awalnya saja. Terasa sedikit nyeri waktu cocor bebek (alat kolposkopi) dimasukkan untuk membuka area V, tapi itu sudah biasa. Setiap kontrol pasti dapet treatment itu. Dr. Hermina juga tanya apakah saya sudah minum obat pereda nyeri yang diresepkan dr.Lilien, tentu sudah saya minum. Proses selanjutnya ya pasti proses HSG donk. Selama proses berlangsung dokter dan asistennya akan terus berinteraksi dengan pasien, menanyakan apakah merasa sakit atau tidak, apakah merasa mulas, dan berusaha membuat pasien merasa relax.

Ketika ditanya apakah sakit ataukah mulas, jawaban saya adalah TIDAK. What?! Tidak sakit.??!!
Ya. Saya merasa agak aneh, karena berdasar artikel atau share pengalaman yang saya baca, HSG itu sakit, but actually, it’s truly no pain. Saya hanya disuruh miring kiri miring kanan untuk mengalirkan cairan HSG. Terus disuruh pipis kalo ga pengen pipis ya pokoknya di pipiskan entah ada yang keluar atau tidak. Kemudian saya berbaring lagi dengan posisi kaki lurus biasa untuk kemudian difoto.
Setelah itu, selesai. Bisa pakai baju lagi, tapi ditambah pakai pembalut. Hasilnya bisa diambil satu atau dua jam kemudian saya agak lupa. Intinya HSG dengan dr. Hermina di RS Gunung Sawo itu NYAMAN dan jauh dari rasa sakit / mulas, asal mengikuti anjuran dokter terutama minum obat penghilang nyeri.

Hasil HSG berupa photo rongent dan diagnosa dari dokter Hermina. Hasil itu harus dibawa ke dokter obsgyn untuk mendapatkan penanganan.
Alhamdulillah, tuba saya dinyatakan paten, tapi dokter Lilien bilang itu agak sempit jadi perlu dua kali tindakan hidrotubasi atau istilah awamnya "ditiup". tentang tiup akan saya share di kiriman selanjutnya, insyallah secepatnya.

Yang sedang promil dan sampai pada tahap harus melakukan HSG, tenang saja, HSG hanya satu proses ikhtiar kita untuk melengkapi bahtera cinta bersama suami. Insya Allah jika kita ikhlas, akan terasa ringan. Dan dengan semua proses yang kita lalui untuk memiliki momongan, kelak kita akan lebih menghargainya, lebih menyayanginya, dan lebih bersyukur memilikinya. Doa kita semua semoga proses panjang itu membuahkan anak-anak yang sholeh sholehah. Aamiin ya Rabbal ‘Alaamiin..


Berikut rincian biaya HSG di RS. Gunung Sawo : 
- administrasi 35.000
- kartu periksa (karena pertama kali periksa disana) 10.000
- test urin (test pack) 30.000
- HSG 850.000
-jasa dokter saya FREE, mungkin karena dr. Hermina atasan suami di radiologi RS Kariadi :-P 


Demikian cerita HSG saya, semoga bermanfaat ya bagi bunda semua yang juga sedang promil,,
Salam owek-owek bunda… hehehee....

Kamis, 18 Mei 2017

TAHAPAN PROMILKU



Halo semuaaaaaaa

Setelah postingan tentang kunjungan pertama ke dokter kandungan bulan Oktober tahun lalu, baru sekarang  (bulan Mei 2017) diniatin untuk nulis lagi pengalaman kami promil di dr. Lilien. Meski sempet “mandeg” nulis, tapi catatannya tersimpan rapih, jadi tenang saja, aku akan berusaha menuliskannya sedetail mungkin, beserta biayanya tiap kontrol. Tapi untuk info lengkap tentang tindakan, akan aku tulis terpisah yaaa

Yep. Let’s check it out

Okay, akan aku mulai dari kunjungan paling awal aku dan si Mas, yuuukkk

17 Oktober 2016 : Di tanggal ini cuma dilakukan kolposkopi (205.000) dan usg 2D (165.000), plus jasa dokter (200.000) dan admin (35.000) semuanya jadi 605.000. Untuk obatnya sendiri, aku dikasih 14 Cap Doxicor (14x8.200), 14 Tab Folavicap (14x750), 7 Ovulprovagin karena ada keputihan (7x16.500), plus jasa obat (3x1000) totalnya jadi 243.800.


29 Oktober 2016 : Setelah dua minggu, kami kontrol lagi, tetep dilakukan kolposkopi dan usg transvaginal, namun di kasir cuma bayar jasa dokter (200.000) dan admin (35.000) jadi semuanya 235.000. Kali ini obat yang diresepkan adalah, 7 Sup Fladystin Ovula (7x17.700), 30 CP Bio-E 200 (30x3.900), 5 Tab Fertin (5x17.400), 60 Tab Vitan (60x18.400), plus jasa obat (4x1000) jadi untuk nebus obatnya keluar uang 1.435.900. Oiya, pas control kali ini dr.lilien udah menyarankan untuk penggunaan penyubur, karena itu beliau meresepkan fertin untuk aku diminum sejak hari ketiga haid bulan depan, dan vitan untuk si Mas.


26 November 2016 : Pas kontrol kali ini kebetulan hari ke-14 siklusku, jadi ada usg sel telur juga, Alhamdulillah ada tiga sel telur yang matang berukuran 20mm (wah, bisa dapet triplet nih, hehee). Jadi jasa dokter, plus admin, plus usg (50.000) totalnya 285.000. Obatnya juga hanya 15 Tab Elevit (15x5.200), 7 Ovul Trichostatic (7x16.800), plus jasa obat (2x1000) total 197.600. Tapi ternyata belum rejeki karena bulan Desember masih haid lagi. Bulan ini kami istirahat control, lanjut lagi Januari 2017.


9 Januari 2017 : Seperti biasa, control kali ini juga dilakukan usg (50.000), jadi di kasir plus jasa dokter dan admin total 285.000. Untuk obatnya, ada 7 Ovulvagistin Ovula (7x18.200), 5 Tab Blesifen (5x18.000), 30 Tab Folavit 400mg (30x1.300), 60 Tab Biosan (60x17.200), plus jasa obat (4x1000) totalnya 1.292.400. Bulan ini pemberian penyubur yang kedua, dr.lilien bilang penyubur hanya bisa diberikan 3 kali, kalau masih belum berhasil, baru akan dilakukan tindakan lebih lanjut seperti HSG dan Sperma Analisa. Jadi ada Biosan untuk si Mas, dan Blesifen untuk aku minum mulai hari ke-3 siklus haid.


21 Januari 2017 : Ini hari ke-13 siklus haid, dan aku control untuk cek kematangan sel telur. Kali ini ada dua sel telur yang matang, dan dr.lilin juga cuma melakukan usg, jadi total di kasir 285.000. Obatnya juga hanya 15 Tab Utrogestan (15x14.800) plus jasa obat (1x1.000) jadi semuanya 223.000. Berharap bulan depan ga dapet jatah haid. Hehee


8 Februari 2017 : Hari ini control lagi karena kemarin (tgl 7) ternyata si merah dateng. Jadi bulan ini penyubur yang ke-3. Di kasir sih seperti biasa, 285.000. Obatnya ada Blesifen lagi, tapi dosisnya ditambah jadi 10 Tab (10x18.000) diminum sejak hari ke-3 haid sampai lima hari kedepan, 30 CP Lanturol 200 (30x4.000), 60 Tab Bio ATP untuk si Mas (60x3.000) plus jasa obat (3x1.000) jadi totalnya 483.000.


18 Februari 2017 : ini hari ke-12 siklus haidku bulan ini, dan aku dijadwalkan untuk cek kematangan sel telur. Ada banyak sel telur yang kelihatan, tapi sayangnya belum matang karena ukurannya masih kisaran 6-10mm. Kontrol kali ini jasa dokternya beda loh, ini Cuma 150.000, plus admin plus usg jadi totalnya 235.000. mungkin karena dr.lilien cuti dan digantikan dokter lain dr rs. Gunung Sawo. Obatnya juga hanya 30 Tab Folavicap (30x1.300) dan 30 CP Lanturol 200 (30x4.000) plus jasa obat (2x1.000) totalnya jadi 161.000.


15 Maret 2017 : Hari ini kontrol lagi. Ini hari ke-5 siklus haidku bulan ini. Padahal udh sempet telat 3 hari. Ternyata eh ternyata, sel telurnya memang terlambat matang, makanya haidnya juga mundur dari jadwal. Ga heran kalo pas diliat kemaren (18 Feb) selnya masih kecil. Yasudah gapapa, perjuangan lanjut teruuusss. Eh, tapi kan bulan lalu udh dapet penyubur yang ke-3. Ini masih belum berhasil, jadi lanjut tahap tindakan dong yaa.. Yep. Kontrol kali ini aku diberi rujukan untuk HSG di RS Gunung Sawo bareng si Mas yang dapet rujukan untuk Sperma Analisa nanti tanggal 21 Maret 2017. Kali ini di kasir hanya bayar jasa dokter dan admin (235.000). Obatnya juga hanya 1 Tab Analtram (1x12.400) diminum satu jam sebelum HSG, dan 1 Box Canesten Sd (1x132.000) plus jasa obat (2x2.000) jadi totalnya 146.400.


21 Maret 2017 : Yeah, tibalah hari aku HSG dan si Mas melakoni Sperma analisa. Jadwal Sperma Analisa dimulai jam 8. Konfirmasi kedatangan lebih dulu untuk dapet nomor antrean (dengan menelfon beberapa hari sebelumnya untuk mendaftar). Prosesnya seperti apa, tunggu di postingan selanjutnya yaa…  Untuk hasil Sperma Analisa bisa diambil jam 2 siang dengan melunasi biayanya terlebih dahulu. Rincian biaya untuk Sperma Analisa adalah  jasa dokter (Free), admin (35.000), Sperma analisa (200.000), dan kartu periksa karena baru pertama kali kesitu (10.000) jadi total biaya Sperma Analisa adalah 245.000. Untuk HSG sendiri dijadwalkan jam 4 sore dengan dr. Hermina. Sebelum HSG harus test menggunakan testpek untuk memastikan bahwa memang benar-benar sedang tidak hamil. Mungkin karena proses HSG melibatkan rongent yang kita tau berakibat buruk pada janin. Dan supaya HSG tidak terlalu sakit, satu jam sebelumnya wajib minum analtram. Rincian biaya untuk HSG adalah Testpek (30.000), admin (35.000) kartu periksa (10.000) HSG (850.000), dan jasa dokter (Free), jadi totalnya 925.000. Proses HSG akan aku jelentrehkan di halaman lain supaya lebih rinci.


22 Maret 2017 : Hari ini kontrol ke klinik Erlangga untuk membacakan hasil HSG dan Sperma Analisa, Hasilnya, aku harus Tiup/Hidrotubasi sebanyak 2x karena ada penyempitan saluran tuba, dan si Mas harus ke dokter androlog karena pergerakan spermanya kurang lincah. Jasa dokter plus admin total 235.000, dan obatnya cuma analtram12.400 plus jasa obat 1.000.


23 Maret 2017 : Hari ini jadwal si Mas ketemu dokter andrologi, dr. Zulfa. Masih di RS Gunung Sawo, dan praktik beliau dimulai jam 4 sore. dr. Zulfa bilang sih, keluhannya itu masih sangat ringan. Leganyaaaa Setelah dapet penjelasan atas hasil sperma analisa, si mas cuma di kasih resep Zeman sx Tab (30x11.300), Infelon (30x10.600), jasa obat (2x1000) jd untuk nebus resep biayanya 659.000, adminnya 35.000, sedangkan jasa dokternya Free


13 April 2017 : Akhirnya tiba juga harinya hidrotubasi alias tiup. Penjelasan rinci mengenai tiup akan dibahas dalam postingan yang berbeda yaa… Nah kalau tiup tidak perlu ganti dokter seperti HSG. Dr.Lilien sendiri yang tangani. Itu pun di ruang periksa beliau, jadi ga ada ruangan khususnya. Karena tiup itu sakit, jadi wajib minum analtram satu jam sebelumnya. Biaya untuk tiup itu sendiri 500.000, jasa dokternya 250.000 dan admin 35.000 totalnya 785.000. Untuk obatnya, ada analtram (untuk tiup bulan depan) 1x12.400, Gitas Plus Tab (9x8200), Eturol (30x7800), Viccilin INJ (1x16.300), Dexamethasone 5mg2ml (4.600) dan jasa obat (3.000). jadi total obatnya 348.700.


20 April 2017 : Hari ini si Mas menjalani Analisa Sperma lagi. Biayanya masih sama yaitu sperma analisa 200.000 dan admin 35.000.


25 April 2017 : Setelah tgl 20 kemarin dapet hasil dari Sperma analisa, hari ini kontrol lagi dengan dr. Zulfa. Beliau ngasih respon yang bagus untuk hasilnya. Kali ini beliau meresepkan obat supaya sperma bisa lebih lincah bergerak, yaitu Torrex (30x12.300), Gokshura Cap (30x4700) plus jasa obatnya 2000 jadi total obat 512.000, ditambah admin 35.000 dan jasa dokter 150.000.


9 Mei 2017 : Seharusnya hari ini aku tiup yang ke-2, tapi ternyata dr.lilien cuti, yasudah bulan ini ditunda dulu tiupnya, siapa tau malah rejekinya. Heheheeee… Aamiin…


Demikian ya tahapan promilku sampai saat ini, semoga yang aku bagikan ini dapat membantu pasangan-pasangan lain di Semarang dan sekitarnya yang juga sedang/ingin promil. Pencantuman harga tidak bermaksud apa-apa, hanya sekedar informasi saja, karena ketika kita memutuskan untuk promil dengan bantuan dokter, kita juga harus mempersiapkan anggaran untuk itu.



Semangat selalu, dan Khusnudlon selalu.
Segala sesuatu yang diperjuangkan, nantinya akan lebih berharga.

Mohon di Sabarkan dan di Kuatkan oleh Allah SWT.
Salam Tangguh,
Chayoo!!