Hai bundaaa
Dalam kiriman ini saya akan share mengenai pengalaman Hidrotubasi saya, atau yang lebih sering kita sebut tiup.
Baiklah langsung saja ini dia,
Tiup Pertama
Jadi tanggal 21 Maret 2017 saya sudah melakukan HSG, hari berikutnya,
22 Maret 2017 saya dan suami membawa hasilnya ke praktek Erlangga untuk konsul
dengan dokter Lilien. Dokter Lilien mengatakan saya harus melakukan tiup
sebanyak dua kali karena saluran tuba saya agak sempit. Hari itu juga saya
mendapat rujukan untuk tiup bulan April dan diresepkan obat pereda nyeri
(analtram) seperti yang saya dapat ketika akan melakukan HSG.
Seperti halnya HSG, tiup harus dilakukan ketika mens telah
selesai namun masa subur belum tiba. Kebetulan hari pertama mens saya tanggal 3
April 2017, dan saya menjalani tiup di hari ke-11 siklus tepatnya tanggal 13
April 2017. Oiya bunda, baik akan melakukan tiup maupun HSG pasien diwajibkan telepon
minimal sehari sebelum tindakan untuk mendaftar yaa, karena akan ada pembatasan
pasien jika terlalu banyak pasien yang sudah mendaftar.
Singkat cerita saya tiba di RS. Gunung Sawo untuk menjalani
tiup. Berangkat diantar suami yang dinas di RSUP Dr. Kariadi (deket kan yaaa). Tapi
sayangnya suami sedang ada tugas yang tidak bisa ditinggal. Alhasil saya menjalani
tiup pertama sendirian.
Sambil menunggu dokter Lilien datang, saya minum dulu obat anti nyerinya. Ketika nama saya dipanggil, jantung sudah mulai dag dig dug.
Sampai didalam ruang periksa, langsung disuruh berbaring di matras periksa.
Seperti biasa kolposkopi terlebih dahulu untuk membuka si ms.V. Saya berharap
rasanya akan tidak terlalu sakit karena saya sudah minum obat pereda sakitnya.
Tapi saat prosesnya berlangsung, Masyallah, sakitnyaaaaaaaa tak tertahankan. Saya
sampe nangis-nangis sambil nyebut-nyebut sebisa saya. Karena saya tidak ditemani
suami, tidak ada tangan yang bisa saya genggam. Beruntungnya saya, suster yang
saat itu menemani dokter Lilien pengertian dan memegangi tangan saya. Pegangan
saya semakin kencang dengan rasa sakit yang semakin saya rasakan. Saya yakin
suster yang baik itu juga merasa kesakitan karena tangannya saya remes sekuat-kuatnya..
Tapi mau bagaimana lagi, memang sakitnya luar biasa. Dan rasa sakit itu harus
berlangsung dua kali karena ada dua saluran tuba, kanan dan kiri.
Setelah rasa sakit yang teramat sangat, saya diperbolehkan
berbaring dulu beberapa saat. Saat saya bisa bangun, suster memberi saya
pembalut karena memang setelah tiup, kita akan berdarah seperti menstruasi, dan itu berlangsung kurang lebihnya tiga
hari, dan itu normal.
Perut rasanya nyeri luar biasa ketika saya keluar dari
ruangan, untuk jalan saja susah (lebaiiiii). Saya telepon suami untuk segera
jemput saya, dan memulangkan saya karena badan ini rasanya ingin dibaringkan.
Sebenarnya sih rencananya saya akan ikut suami ke kantornya dan menghabiskan
waktu dengan wifian sampai jam pulang kantor. Tapi ternyata diluar rencana.
Saya harus pulang.
Tiup Kedua
Tiup kedua seharusnya dilakukan bulan Mei, tapi karena
ketika tiba jadwal saya tiup dokter Lilien sedang cuti, jadi tiup saya
tertunda. Barulah tanggal 6 Juni 2016 saya menjalani tiup kedua saya. Sudah
masuk bulan puasa, jadi saya libur puasa dulu karena harus minum obat sebelum
tiup.
Rasanya tiup ya sama seperti yang pertama, bedanya kali ini
saya ditemani suami. Tapi ditemani suami pun tidak mengurangi rasa sakit yang
luar biasa itu. Hehehee… piiis ya sayang…
Tapi kali ini kan doi lihat seperti apa isterinya menahan sakit, berjuang untuk menjadikannya seorang ayah. Huhuhuuu jadi terharu. Xixixiiii…
Tapi kali ini kan doi lihat seperti apa isterinya menahan sakit, berjuang untuk menjadikannya seorang ayah. Huhuhuuu jadi terharu. Xixixiiii…
Seperti tiup sebelumnya setelah itu saya pulang, dan itulah
terakhir kali saya treatment dengan dokter Lilien. Jika bulan depan
pembuahannya berhasil ya Alhamdulillah, namun jika belum berhasil saya
memutuskan untuk rehat dulu promil dokter dan mencoba promil secara tradisional
saja (selain pijat perut).
Karena cerita ini saya tulis bulan Desember, singkat cerita,
pembuahan belum berhasil. Dan saya promil sendiri hingga saat ini. Apa saja
yang saya lakukan.???
akan saya jelenterehkan di kiriman berikutnya yaaa…
Salam owek-owek bunda……. Semangat selaluuuu
Oiya, ini saya sertakan rincian biaya tiup pertama dan keduanya bunda...
Tiup pertama :
-Jasa dokter : 250.000
-Administrasi : 35.000
-Hidrotubasi / Tiup : 500.000
-Obat : analtram (untuk tiup ke-2) : 12.400
gitas plus 9 X : 73.800
eturol 30 X : 234.000
viccilin injection : 16.300
dexamethasone 5mg 2X : 9.200
-Jasa pelayanan resep : 3000
Total biaya tiup pertama Rp. 1.133.700
Tiup kedua :
-Jasa dokter : 250.000
-Administrasi : 35.000
-Hidrotubasi : 500.000
-Obat : spasmomen fc tab 5 X : 51.000
dalfarol 200 30 X : 138.000
viccilin injection : 16.300
indexon injeksi : 31.600
- Jasa pelayanan Obat : 2.000
Total biaya tiup kedua Rp. 1.023.900
akan saya jelenterehkan di kiriman berikutnya yaaa…
Salam owek-owek bunda……. Semangat selaluuuu
Oiya, ini saya sertakan rincian biaya tiup pertama dan keduanya bunda...
Tiup pertama :
-Jasa dokter : 250.000
-Administrasi : 35.000
-Hidrotubasi / Tiup : 500.000
-Obat : analtram (untuk tiup ke-2) : 12.400
gitas plus 9 X : 73.800
eturol 30 X : 234.000
viccilin injection : 16.300
dexamethasone 5mg 2X : 9.200
-Jasa pelayanan resep : 3000
Total biaya tiup pertama Rp. 1.133.700
Tiup kedua :
-Jasa dokter : 250.000
-Administrasi : 35.000
-Hidrotubasi : 500.000
-Obat : spasmomen fc tab 5 X : 51.000
dalfarol 200 30 X : 138.000
viccilin injection : 16.300
indexon injeksi : 31.600
- Jasa pelayanan Obat : 2.000
Total biaya tiup kedua Rp. 1.023.900
Itu dengan bius tidak say...?
BalasHapus